SMK Negeri 1 Sakra Hadirkan banyak Inovasi, ini inovasi nya..


Lombok Timur,TopikNTB - Menghadapi era digital 5.0, dibutuhkan adanya upaya Lembaga Pendidikan untuk mempersiapkan generasi yang kompeten dalam memanfaatkan peluang ditengah padatnya kompetisi global.


Usaha persiapan itu harus dimulai pada tingkat lembaga pendidikan dasar dan menengah. Dengan demikian, saat berada di Perguruan Tinggi sudah mampu memproyeksikan arah dan tujuan masing-masing personal.


Menyikapi hal tersebut, Sekolah Menegah Kejuruan Negeri Satu (SMKN 1) Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur menggagas berbagai inovasi, guna membentuk kretifitas siswanya, untuk dapat mengembangkan diri mereka setelah menjadi alumni.


Demikian yang disampaikan Kepala Sekolah SMKN 1 Sakra Ahmad Suhamka, SP saat diwawancarai di ruangan nya,Rabu 19/10/2022.


Menurut keterangan Suhamka, SMKN 1 Sakra berkonsentrasi pada dua "Core" yaitu Pertanian dan Pariwisata.


"KIta berfokus pada dua core, Pertanian dan Pariwisata," ucap Hamka nama akrapnya.


Sebagai sekolah kejuruan yang bergerak dibidang pertanian, SMKN 1 Sakra mengelola Jurusan Tegnologi Pertanian (TP), Alat Mesin Pertanian(AMP), Pengolahan Hasil Pertanian, Ternak Unggas, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH).

Sedangkan, untuk Core Pariwisata, SMKN 1 Sakra mengelola Jurusan Perhotelan, dan Usaha Perjalanan Wisata.


"Untuk Pertanian, ada Ternak Unggas, Pengolahan Hasil Pertanian, Teknologi Pertanian, Alat Mesin Pertanian, dan ATPH, untuk Pariwisata Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata," katanya.


Mengisi Inovasi ditingkat lembaga pendidikan menengah, SMKN 1 Sakra yang dipimpin Suhamka itu, berhasil menciptakan Mesin Pipil Jagung Tanpa Kupas. Mesin tersebut adalah inovasi yang diciptakan oleh Siswa-siswi jurusan Alat Mesin Pertanian (AMP).


Tegnologi inovasi yang berhasil diciptakan Siswa-siswi AMP SMKN 1 Sakra ini, adalah Tegnologi Tepat Guna (TTG) yang menjadi salah satu Inovasi Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.


"Mesin Pipil Jagung Tanpa Kupas yang diciptakan Siswa-siswi kami, masuk menjadi salah satu Inovasi Daerah di Provinsi NTB," papar Suhamka.


Ketua jurusan AMP Arrizal Surya Mulyata, ST saat ditemui di rumah produksi AMP menyampaikan, kemampuan produksi yang mampu ditampung Mesin Pipil Jagung Tanpa Kupas tersebut, mencapai 1,5 perjam.


"Kemampan produksinya mencapai 1,5 ton perjam," kata Arrizal.


Disamping itu ampas jagung yang ikut diolah dalam mesin tersebut dibuang dalam bentuk bubuk lembut, yang menurut Arrizal bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.


"Tidak ada yang terbuang, karna ampasannya yang dikeluarkan dalam bentuk bubuk lembut bisa dijadikan Pupuk," pungkasnya.


Lebih lanjut Arrizal menyampaikan, Kepala Sekolah Ahmad Suhamka mengarahkan, mesin yang yang diciptakan didikannya itu akan diberi Nama LULO, ditargetkan dapat menjadi satu-satunya produsen yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat petani dibidang tegnologi pertanian.


"Kepala sekolah telah memberikan nama dengan istilah sasak yang disinkat LULO, dan harapannya kedepan ini menjadi ciri khas kami, dan kita targetkan sebagi produsen utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat petani," imbuhnya.


Sementara itu jurusan Tegnologi Pertanian juga tidak kalah Inovatif dengan jurusan lainnya. Salah satu karya yang diciptakan oleh jurusan tegnologi pertanian dibawah bimbingan Huswatun Ida LH, berhasil menciptakan Irigasi Tetes Otomatis.


Tegnologi ini berfungsi untuk menyiram tanaman yang bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor. Cara kerja dari sensor yang dipasan yaitu mengukur tingkat kelembapan tanah, saat kelembapan tanah mencapai titik maksimal mesin akan berhenti mengeluarkan air, sedangkan saat kondisi tanah mulai kering dan membutuhkan air, mesin akan bekerja secara otomatis.


"Kami menggunakan sensor otomatis, yang cara kerjanya mengukur tingkat kelembapan tanah, saat tanah mencapai titik maksimal, sensor akan mematikan mesin, sedangkan saat tanah mulai kering, sensor akan menghidupkan mesin secara otomatis, jadi bisa ditinggal kemana-mana," pungkas Huswatun.


Tegnologi tersebut menurut Huswatun, diciptakan untuk mengurangi kerja manusia, yang menurutnya saat ini banyak orang yang merasa repot melakukan pekerjaan dengan tangannya sendiri.


"Kan orang-orang banyak yang tidak ingin repot, dasar itulah kami membuat alat ini," imbuhnya.


Selain mendidik siswanya untuk inovatif, Ahmad Suhamka juga mengarahkan siswa binaanya untuk kreatif.

Salah satu kreatifitas Siswa-siswi SMKN 1 Sakra yaitu Pembuatan Roti yang dijalankan oleh Siswa jurusan Pengolahan Hasil Pertanian (PHP). Kreatifitas ini telah menjadi pusat pengembangan bisnis di SMKN 1 Sakra.(Red)

0/Post a Comment/Comments