Bupati Lombok Timur Gelar Evaluasi Serapan Dan Pendapatan APBD 2023 Dengan Seluruh OPD

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi Saat Memimpin Rapat Evaluasi Serapan Dan Pendapatan APBD 2023 Dengan Seluruh pimpinan OPD


TopikNTB.id - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy tidak senang mendengar laporan realisasi serapan dan pendapatan daerah dalam triwulan II ini tahun ini.


Hal tersebut diutarakan dalam rapat evaluasi serapan dan pendapatan APBD 2023 yang diikuti oleh seluruh pimpinan OPD di rupatama I kantor bupati Lotim, Jumat (14/7).


“Saya sesungguhnya kecewa. Harusnya sudah bisa mencapai 50 persen di triwulan II ini. Tapi masih ada yang 21 persen, bahkan nol sekian persen,” kata Sukiman kepada awak media usai menggelar rapat evaluasi.


Memang kenaikan target untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini menjadi pertimbangan tersendiri. Namun menurut Sukiman tidak semua OPD penghasil PAD yang dinaikkan targetnya.


Malah OPD seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian Lotim masih di bawah satu persen. Kata Sukiman, kinerja pimpinan OPD tersebut belum memenuhi kualitas.



Karena itu, jika pada triwulan III nanti realisasi serapan anggaran belum mencapai 65 persen dan 50 persen untuk PAD, maka mau tidak mau ia akan memberikan sanksi. “Jika tidak sanggup, mulai sekarang angkat bendera putih. Masih banyak junior dan stok lama yang masih mampu dan siap,” kata Sukiman.


Sukiman berterima kasih pada sejumlah OPD yang secara signifikan mampu mencapai target melampaui yang diharapkan. Namun disamping itu, ia juga tidak akan segan-segan memberikan sanksi yang tidak menunjukkan kinerja terbaik di akhir masa jabatannya nanti.


“Kita evaluasi. September saya masih menjabat. Jika tidak juga mencapai target, ya apa boleh buat,” terangnya.


Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim Muksin menerangkan, realisasi serapan anggaran di triwulan II mencapai 50 persen. Namun realisasi pendapatan per Juli 2023 mencapai Rp 193,342 miliar lebih atau 29,47 persen dari target Rp 656, 132 miliar lebih.


Kata Muksin, jika dibandingkan dengan target tahun sebelumnya sebesar Rp 421,378 miliar, maka capaian tahun ini sudah mencapai 50 persen lebih. Bahkan hampir mendekati capaian PAD tahun 2022 sebesar Rp 320 miliar.


Menurutnya, beberapa OPD yang masih di bawah satu persen, seperti Dinas Pertanian Lotim memang akan sulit mencapai target. Sebab secara umum pendapatan biasanya terjadi di akhir bulan setelah panen raya tembakau.


Begitu juga dengan Dinas Perindustrian yang sampai saat ini belum bisa memaksimalkan UPT Logam di Kotaraja dan pabrik porang di Pringgabaya. “Pabrik porang ini kan belum beroperasi juga,” tutur Muksin. 

0/Post a Comment/Comments