INOVASI HAJI INDONESIA 2024 ALA GUS MEN


Oleh: Dr. H. Muhammad Fikri 

(Pembimbing Haji Khusus 2024 dan Dosen UIN Mataram)


Topikntb.id - Haji Tahun 2024 dibilang sangat sukses, dibawah rintangan Haji yang terus berubah dari Pemerintah Arab Saudi, dengan diberlakukannya aturan Nusuk atau Smart Card Haji. Nusuk merupakan Kartu Identitas Haji yang wajib dibawa oleh setiap jamaah Haji yang mana kartu tersebut terintegrasi dengan kementrian haji Saudi Arabia. 


Kartu ini wajib dibawa ketika menuju Arofah dan masuk Masjidil Harom. Kartu Nusuk ini berfungsi membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji serta identitas lengkap jamaah haji. Tidak hanya itu, dalam aplikasi Nusuk juga terdapat sertifikat yang bisa jamaah Haji peroleh apalabila telah selesai melaksanakan rangkaian ibadah haji. 


Sertifikat ini bertujuan sebagai kenang-kenangan bagi seluruh jamaah Haji Tahun 2024. Adapun tujuan pemerintah Saudi Arabia memberlakukan kartu Nusuk ini adalah untuk mencegah masuknya jemaah yang memakai visa non-haji ke Tanah Suci atau ikut dalam rombongan Haji, sehingga sering terjadi banyak jamaah ilegal yang masuk dalam rombongan haji resmi sehingga dengan adanya kartu Nusuk ini jamaah Haji Ilegal atau tanpa Visa Haji tidak dapat masuk dalam bus-bus jamaah haji. 


Meskipun dengan adanya Smart Card Haji di atas, tentu pemerintah melalui Kementerian Agama tidak bisa menghindari tantangan haji pada tahun 2024 ini. 


Adapun tantangan tersebut berkaitan dengan cuaca ekstrim dan sistem pengelolaan Haji. Berkaitan dengan tantangan cuaca yang ekstrem, di Saudi Arabia yang mana pada hari puncak Arofah dan hari Tasrik mencapai 51,8C di Masjidil Haram. 


Sumber lain juga mengatakan pada hari Arofah dan tanggal 10 Zulhijjah mencapai 55 derajat, hal ini menyebabkan terjadinya musibah, bahkan sampai menyebabkan meninggalnya jamaah haji di tengah jalan. Jamaah yang banyak meninggal adalah jamaah yang berjalan kaki dari Arofah menuju Muzdalifah dan Mina. 


Menurut catatan penulis sebagai pembimbing Haji Khusus pada Tahun 2024 ini, jamaah Haji banyak meninggal dunia karena berjalan kaki. Data penulis mencatat jamaah haji yang melakukan perjalanan kaki meninggal sekitar 323 orang. 


Tidak hanya tantangan cuaca ekstrem yang dihadapi pemerintah, tantangan yang lain juga yakni bertambahnya kuota haji yang diberikan oleh Saudi Arabia, yang mana hal ini akan berdampak pada penambahan petugas, penambahan anggaran haji, serta penambahan lokasi di Arofah dan Mina. 


Sebagai pemangku kebijakan, pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Menteri Agama tentu harus menjawab dan memberikan problem solving dalam menghadapi tantangan di atas. Maka dari itu, Menteri Agama Republik Indonesia, dalam hal ini Gus Men memberikan tiga inovasi dalam mensukseskan Ibadah Haji pada Tahun 2024 ini.


Pertama, memaksimalkan terpenuhinya kuota Indonesia, hal ini dibuktikan dengan hanya 45 kuota yang tersisa, dibandingkan tahun lalu masih tersisa 898 kuota yang tidak terpenuhi. Hal ini disebakan oleh inovasi kementrian haji yang mana pelunasan biaya haji tahun ini bisa dilakukan dengan cara mencicil. 


Kebijakan ini diambil agar memudahkan jemaah haji. Untuk itu, meski pelunasan belum dibuka, jemaah sudah bisa mengangsurnya dari sekarang dengan cara menabung pada rekening masing-masing, sehingga saat dibuka pelunasan biayanya sudah terkumpul.


Kedua, diberlakukannya sistem Murur dari Arofah menuju Muzdalifah dan Mina, jadi Kementerian Agama melakukan inovasi yang sangat baik pada tahun ini, yang mana, sebagian jamaah di trurunkan di Muzdalifah, kemudian sebagiannya dibawa lansung menuju Mina, dan di Muzdalifah mereka hanya melewati Mina pada waktu sudah masuk Mabit di Muzdalifah tanpa harus turun dari Bus, kemudian naik kembali. 


Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, semua jamaah diangkut menuju Muzdalifah kemudian pada pertengahan malam diangkut kembali dari Muzdalifah menuju Mina. Hal ini membuat terjadi kemacetan dikarenakan jamaan harus turun naik Bus dua kali, sehingga pada tahun lalu terjadi Tragedy Muzdalifah yang mana jamaah sampai jam 13.30 siang hari baru bisa terangkut dari Muzdalifah ke Mina dalam keadaan lapar, haus, dan kepanasan, karena di Muzdalifah tidak ada tenda, bahkan tidak sedikit yang dehidrasi bahkan meninggal dunia di Muzdalifah.


Ketiga, memeberlakukan sistem istito’ah kesehatan terlebih dahulu, baru diberikan istito’ah pelunasan, hal ini merupakan inovasi yang sangat baru dari tahun sebelumnya. 


Istito’ah kesehatan yang paling diutamakan pada tahun ini adalah meminimalisir jamaah-jamaah yang Dimensia, terutama yang tanpa pendamping, karena jamaah Dimensia baik secara fiqih sudah tidak diwajibkan haji karena mereka hilang sebagian akalnya, sehingga inovasi ini sangat baik untuk kebaikan jamaah dan keluarganya. Hal ini juga dirasakan dengan menurunnya angka kematian jamaah Haji, yang mana per hari ini mencapai 382 Jamaah yang meninggal dunia, sedangkan pada tahun lalu mencapai 774 jamaah haji.


Ketiga inovasi Haji Ala Gus Men/Menteri Agama Republik Indonesia telah disambut baik oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat dapat menabung haji sejak dini serta dapat mengurangi tragedi kematian. 


Keberhasilan haji tahun ini juga tidak hanya di rasakan oleh jamaah haji Regular, jamaah haji Khusus pun merasakan kesuksesan haji tahun 2024. Pemerintah Indonesia khususnya kementrian Agama Indonesia juga tetap memonitoring dan memastikan jamaah haji Khusus ditempatkan di tempat yang layak baik di Madinah dan di Makkah, bahkan petugas dari kementrian Agama pun selalu siaga di Bandara Jeddah dan Madinah untuk memastikan kedatangan dan keberangkatan jamaah haji Khusus. 


Jika pemerintah Indonesia menemukan agen Travel yang menelantarkan jamaahnya, maka travel tersebut akan dicabut lansung Izinnya oleh Kementrian Agama, bahkan tidak hanya travel yang menelantarkan jamaahnya, akan tetapi travel-travel yang memberangkatkan jamaah tanpa Visa Haji juga akan dicabut izinnya.

0/Post a Comment/Comments