Oleh : Farid Hardiansyah
Opini - Ketua Front Pemuda Lingkar Selatan Sumbawa ( FPLSS ), Farid Hardiansyah menyambut baik pengembangan Proyek Elang oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). Proyek ini tentu memberikan harapan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi di sektor pertambangan, khususnya di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kehadiran proyek berskala besar seperti ini harus mampu menjadi pendorong kemajuan daerah, sekaligus membuka ruang kesejahteraan bagi masyarakat.
Namun, penting untuk ditegaskan bahwa sebesar apa pun investasi yang masuk, kepentingan masyarakat lokal harus tetap menjadi prioritas utama. Tanpa keterwakilan lokal dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan, manfaat proyek dikhawatirkan hanya akan dinikmati oleh segelintir pihak saja. Oleh karena itu, keterwakilan warga lokal, termasuk dalam pengambilan keputusan strategis, menjadi sesuatu yang sangat diperlukan.
Dalam konteks ini, AMMAN seharusnya tidak hanya menempatkan masyarakat sebagai penerima dampak, tetapi juga memberi ruang yang lebih besar bagi keterwakilan lokal di jajaran Top Manajemen. Dengan begitu, setiap kebijakan perusahaan dapat benar-benar sejalan dengan kebutuhan, aspirasi, dan karakter masyarakat Sumbawa. Representasi ini akan menjadi jembatan komunikasi sekaligus memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan.
Berkaca dari pengalaman di Kabupaten Sumbawa Barat, di mana tambang PT AMMAN telah lebih dahulu beroperasi, kita bisa melihat adanya kelemahan yang perlu diperbaiki. Salah satu catatan penting adalah kinerja Departemen Sosial Impact (SI) sebagai pelaksana Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Hingga kini, SI masih terlihat belum memiliki visi yang jelas untuk membangun program berkelanjutan. Banyak kegiatan yang dijalankan lebih bersifat seremonial dan kurang memberikan nilai strategis bagi pembangunan daerah. Padahal, semestinya program CSR difokuskan pada hal-hal yang berdampak langsung, seperti pemberdayaan ekonomi, peningkatan kapasitas masyarakat, serta pengembangan UMKM yang mampu bersaing dan terhubung dengan pasar.
Selain itu, keberpihakan kepada dunia pendidikan juga perlu mendapat perhatian serius. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus memperoleh akses yang lebih luas terhadap beasiswa, program magang, dan pelatihan yang terintegrasi dengan dunia industri. Jika AMMAN mampu membuka ruang seluas-luasnya bagi Pemuda Sumbawa, maka akan lahir dan tumbuh generasi muda yang siap bersaing secara global sekaligus memiliki kepedulian terhadap pembangunan daerahnya. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan keberlanjutan manfaat dari Proyek Elang.
Kondisi tersebut harus menjadi bahan evaluasi agar kesalahan serupa tidak kembali terjadi di Proyek Elang. Transparansi, akuntabilitas, serta keterwakilan lokal adalah prinsip yang harus dijalankan jika perusahaan ingin mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.
Saya percaya bahwa apabila kepentingan masyarakat lokal ditempatkan sebagai prioritas bersama termasuk di dalamnya dunia pendidikan dan kepemudaan sebagai motor perubahan, Proyek Elang tidak hanya akan mengangkat ekonomi daerah, tetapi juga menjadi contoh praktik pengelolaan tambang yang adil dan berkelanjutan. Sumbawa berhak menjadi model bagaimana pembangunan sumber daya alam dapat membawa manfaat besar tanpa mengorbankan lingkungan, kearifan lokal, maupun hak-hak dasar masyarakatnya.
Oleh karena itu, kami sangat mendukung beroperasinya AMMAN di Pulau Sumbawa, namun poin-poin mengenai kepentingan masyarakat lokal juga harus benar-benar menjadi perhatian serius perusahaan agar kehadirannya membawa manfaat yang nyata, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh warga sumbawa. khusunya kinerja Social Imfact harus lah selaras dengan konsep pembangunan daerah bukan sekedar seremonial. Maka sebagai catatan dari kami kinerja Sosial Infact harus segera diEvaluasi.
Posting Komentar