Topikntb.id - Stunting masih menjadi isu utama kesehatan.Kasus ini terus berupaya dikurangi agar cita-cita Indonesia emas tahun 2045 dapat terwujud.
Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram tak henti-hentinya menginovasikan berbagai strategi, mengikis kasus stunting agar menjadi nol.
Inovasi terbaru yang dilakukan yakni dengan membuka kepedulian dari pemerintah, swasta, hingga perorangan untuk gotong royong menyelesaikan kasus stunting lewat program orang tua asuh.
“Hari ini (kemarin, Red) kita mulai dengan kepedulian dari Bank NTB Syariah yang menyalurkan bantuan lewat Baznas untuk menolong 50 orang balita stunting,” kata Kepala Dikes Kota Mataram dr Emirald Isfihan, (22/8).
Ini adalah program orang tua asuh sebelumya yang telah berjalan.Namun diinovasikan lagi agar lebih memudahkan banyak pihak berdonasi.
“Kami akan libatkan kader untuk mengasuh balita stunting,” terangnya.
Puluhan balita yang mendapat manfaat dari donasi Bank NTB Syariah ini adalah balita di Jempong.
“Dibanding wilayah lain, kasus balita Stunting di Jempong masih yang tertinggi. Jadi donasi ini kita arahkan ke sana,” paparnya.
Bank NTB Syariah menyalurkan bantuan biaya untuk perbaikan gizi bagi 50 balita.
Bank daerah ini tidak harus terlibat langsung menyiapkan berbagai kebutuhan pangan bergizi bagi balita.
Tapi kami siapkan kader-kader yang akan membantu memberikan pola asuh dan makanan bergizi,” ucapnya.
Program orang tua asuh ini lebih simpel dan praktis.
Pihak yang memiliki rasa kepedulian pada nasib balita stunting dan ingin turut serta menyukseskan Indonesia Emas 2024 dapat berdonasi.
“Kami telah menghitung, kebutuhan untuk memperbaiki gizi satu balita stunting sekitar Rp 500 ribu/bulan,” ucapnya.
Sedangkan pemulihan gizi balita stunting baru dapat tercapai setelah tiga bulan atau 90 hari. “Maka total kebutuhan satu balita sekitar Rp 1,5 juta,” paparnya.
Selama ini kasus stunting ini telah menjadi perhatian banyak pihak. Banyak yang ingin terlibat membantu.
Tetapi karena keterbatasan waktu dan ruang menjadi orang tua asuh membuat pihak yang peduli belum dapat menyalurkan niat baiknya.
Keinginan inilah yang difasilitasi dikes lewat ruang donasi dan pengerahan kader.
“Kita akan buka rekening stunting,” ucapnya.
Nomor rekening stunting ini dibuka melalui Bank NTB Syariah. Nantinya saldo dan donatur akan dipublikasikan dalam membangun transparansi.
“Begitu juga dengan penggunaannya, supaya jelas,” ucapnya.
Saat nilai saldo rekening mencapai Rp 1,5 juta, pihaknya akan segera mencari seorang anak di kota yang alami kasus stunting.
“Begitu juga bila jumlahnya adalah kelipatan (Rp 1,5 juta), misalnya Rp 3 juta, maka itu akan menyasar dua anak balita,” paparnya.
Program ini sebagai jawaban bagi lembaga, swasta, ataupun perorangan yang selama ini menanyakan teknis yang lebih simpel membantu penanganan stunting.
Jadi semua pihak atau semua orang sekarang bisa terlibat tangani stunting,” ucapnya.
Setiap tiga bulan capaian ini akan dievaluasi. Berapa jumlah bayi stunting yang secara efektif berhasil dipulihkan gizinya.
Secara lebih teknis, dijelaskan kader yang akan mengasuh dan menyiapkan makanan bergizi bagi balita stunting.
Menu makan yang disiapkan berdasarkan konsultasi dengan petugas puskesmas.
"Di mana petugas secara rutin berkonsultasi dengan persatuan Ahli Gizi atau Persagi, "ucapnya.
Kader yang secara rutin mengawasi asupan makan yang diberikan. "Ritme dan pola makanan yang diberikan semua dalam pengawasan Persagi,."ucapnya.
Posting Komentar